Friday, 28 November 2014
Sang Rabb
04:27
| Posted by
PALESTINA
|
Sang Rabb.
ya Rabb,
Desir pantai bersisiran,
ibarat menyapa telingaku,
khabar yang sedang merindu,
Diberinya bayu lembut,
menyentuh aroma kulit,
tetapi, sakitnya tidak terperi,
Merasa goyah tatkala menimpa,
merasa kerdil tatkala berdiri,
Desir pantai bersisiran,
ibarat menyapa telingaku,
khabar yang sedang merindu,
Diberinya bayu lembut,
menyentuh aroma kulit,
tetapi, sakitnya tidak terperi,
Merasa goyah tatkala menimpa,
merasa kerdil tatkala berdiri,
ya Rabb,
hadiahMu di sanubari,
menerpa laju tepat di dada,
Terasa bertambah sakit tatkala merindu,
Daun-daunan bukan ubatan,
Hanya bibir bisu,
bertemankan mata yang buta,
mencari dunia.
hadiahMu di sanubari,
menerpa laju tepat di dada,
Terasa bertambah sakit tatkala merindu,
Daun-daunan bukan ubatan,
Hanya bibir bisu,
bertemankan mata yang buta,
mencari dunia.
ya Rabb,
aku terpana,
terdiam seribu bahasa,
Peta lain tidak berguna lagi,
Hanya waktu menunggu mati,
aku terpana,
terdiam seribu bahasa,
Peta lain tidak berguna lagi,
Hanya waktu menunggu mati,
ya Rabb,
awan semakin gelap,
tebalnya menjangkau rinduku,
saat kekasih bersama kekasih,
dan aku hanya ingin bersama denganMu.
awan semakin gelap,
tebalnya menjangkau rinduku,
saat kekasih bersama kekasih,
dan aku hanya ingin bersama denganMu.
Subscribe to:
Post Comments
(Atom)
Pages
Powered by Blogger.
1 comments:
Sungguh indah puisi ni :)
http://sarahhijabista.blogspot.com/